Apa Itu Cloud Computing?
Cloud
Computing? pasti banyak
dari para pembaca yang sudah sering dengar kata tersebut, atau jika belum
pernah dengar, mungkin pernah dengar istilah dalam bahasa Indonesia-nya, yaitu
“Komputasi Awan”.
Komputasi awan (
bahasa
Inggris:
cloud computing)
adalah gabungan pemanfaatan
teknologi
komputer ('
komputasi') dan pengembangan
berbasis
Internet
('awan').
Awan (cloud) adalah
metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram
jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut,
awan (cloud) dalam Cloud Computing juga
merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.
[1]
Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait
teknologi informasi
disajikan sebagai suatu layanan (
as
a service),
[2]
sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat
Internet
("di dalam awan")
[3]
tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
[4]
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi
IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu
paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di
internet
dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di
dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld,
sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
[5]
Komputasi awan adalah suatu
konsep umum yang mencakup
SaaS,
Web
2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema
umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan
komputasi pengguna. Sebagai contoh,
Google
Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses
melalui suatu
penjelajah web dengan
perangkat
lunak dan data yang tersimpan di
server.
Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk
pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud
[6]
Virtualisasi
pada cloud computing
Teknologi virtualisasi dan cloud computing merupakan bentuk
pengelolaan sistem komputerisasi secara lebih mudah dan mampu memberikan
kinerja yang maksimal. Virtualisasi adalah sebuah teknologi, yang memungkinkan
anda untuk membuat versi virtual dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya
sistem operasi, storage data atau sumber daya jaringan.
Database
yang terintegrasi dalam cloud
Database (basis data)
merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antardata dapat
ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada.
Database dapat bekerja karena adanya aplikasi yang bertugas untuk mengatur,
menyimpan, memodifikasi data. Aplikasi itu disebut dengan software database
engine dan lebih resminya disebut dengan DBMS (Database Management System).
Ada banyak sekali aplikasi
DBMS ini, mulai yang berjalan di komputer Personal(PC) sampai ke komputer skala
mainframe. Contoh-contoh dari aplikasi database engine, misalnya seperti SQL
Server oleh microsoft, MS Access oleh Microsoft, Oracle Database dibuat oleh
Oracle, MySQL dibuat oleh MySQL AB, dan lain-lainnya.
Dalam cloud computing terdapat
beberapa database ygang dapat digunakan. Salah satu contohnya yaitu database
yang berbasis web, antara lain : Socrata, Cebase, Dabble DB. Berikut ini
penjelasan dari masing-masing database berbasis web tersebut.
1. Socrata
Awalnya website ini bernama
www.blist.com, tapi karena
mengalami perubahan servis dan layanan diubah menjadi Socrata yang beralamat di
www.socrata.com. Socrata
adalah aplikasi database online yang relatif mudah digunakan dan dirancang
untuk keperluan nonteknis pebisnis, seperti spreadsheet dan pemrograman
database.
2. Cebase
Cebase (
www.cebase.com)
memungkinkan anda untuk membuat aplikasi database baru secara online dengan
hanya beberapa klik dari mouse komputer anda. Anda juga dapat mendesain
tampilan program database seperti membuat form, membuat kolom data entri, dan
sebagainya.
Data anda akan ditampilkan
dalam tata letak seperti spreadsheet. Anda dapat menyortir, menambah,
menghapus, serta menyaring dari kelompok data anda yang diinginkan.
3. Dabble DB
Cara pemakaian Dabble DB (
www.dabbledb.com) mirip
dengan Cebase. Anda tinggal klik-klik saja pada settingan database yang ingin
dibuat. DB menawarkan tiga cara untuk berbagi data. Page Option memungkinkan
anda untuk mengumpulkan data dari pengguna lain, tanpa memberikan akses ke
database. User Option memungkinkan pengguna lain untuk mengakses data mentah di
database. Schema Option dapat mengaktifkan JavaScript API untuk membiarkan
orang lain berinteraksi dengan data anda pada situs-situs lain.
Selanjutnya, anda dapat
mengurutkan dan menyaring data seperti membuat berbagai jenis laporan dan
menggunakan data anda untuk menghasilkan grafik, kalender dan peta.
Itulah ketiga contoh database
pada cloud computing yang berbasis web. Selain dari databse yg berbasis web,
database cloud computing yang saat ini sedang ramai dibicarakan adalah SQL
Azure.
Microsoft ® SQL Azure ™
Database adalah Relasional Data Base Management System (RDBMS) yang dibangun
pada teknologi SQL Server ®. Ini adalah layanan database yang sangat available,
available, scalable, multi-tenant yang dikembangkan oleh Microsoft untuk cloud
database. Database SQL Azure membantu memudahkan pengadaan dan penyebaran
database multipel. Pengembang tidak perlu menginstal, setup, patch atau
mengelola perangkat lunak apapun, karena semua yang diurus oleh Microsoft
dengan platform ini sebagai layanan (platform as a service/PAAS). Ketersediaan
yang Tinggi dan toleransi kesalahan adalah built-in dan tidak ada administrasi
fisik yang diperlukan.
Pelanggan dapat menggunakan pengetahuan yang ada di T-SQL pengembangan dan
model relasional yang familiar untuk simetri dengan data yang ada di tempat
database. Selain itu, pelanggan bisa mendapatkan produktifitas dengan cepat
pada SQL Azure dengan menggunakan pengembangan yang sama dan alat manajemen
yang mereka gunakan untuk layanan database yang on-premises.
Windows Azure menawarkan beberapa layanan untuk membantu mengelola data Anda di
cloud. SQL Database, sebelumnya dikenal sebagai database Azure SQL,
memungkinkan organisasi untuk menciptakan secara cepat, meningkatkan dan
memperluas aplikasi ke dalam cloud dengan alat yang familiar dan kekuatan dari
teknologi Microsoft SQL Server ™. Tabelnya menawarkan kemampuan NoSQL dengan
biaya rendah untuk aplikasi dengan kebutuhan akses data sederhana. Blob (Binary
Large Object) menyediakan penyimpanan yang murah untuk data seperti video,
audio, dan gambar. Semua didukung dengan 99,9% SLA bulanan. Windows Azure juga
menawarkan kemampuan untuk menjalankan SQL Server dalam mesin virtual pada
Windows Azure.
Komputasi terdistribusi dalam cloud
Cloud Computing adalah model komputasi dimana sumber
daya seperti daya komputasi, media penyimpanan(storage), jaringan(network),
dan software dijalankan sebagai layanan melalui media jaringan,
bahkan dapat diakses di tempat manapun selama terkoneksi dengan internet.
Cloud computing mempunyai tiga tingkatan layanan yang
diberikan kepada pengguna, yaitu:
· Infrastructure as service,
hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network.
Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
· Platform as a service, hal
ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak
perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus
mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing dan
lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan
Microsoft Azure investment.
· Software as a service: Hal
ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang diakses melalui
Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com dan
aplikasi jejaring sosial seperti Facebook.
Kelebihan Cloud Computing:
- Menghemat
biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
- Bisa
menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan
berkembang dengan cepat.
- Membuat
operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang
tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
- Menjadikan
kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
- Mengehemat
biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem
informasi yang dibangun.
Kekurangan Cloud Computing:
- Komputasi
awan tidak dapat dilakukan jika tidak dapat terhubung ke Internet.
- Apabila
koneksi internet yang lambat, maka cloud computing tidak lagi optimal untuk
digunakan.
- Fitur
yang ditawarkan tidak selengkap aplikasi desktop.
- Data
yang disimpan dalam awan secara umum tidaklah aman karena diperbanyak di
beberapa mesin.
- Satu
Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya
sebagai target serangan.
Pengantar
Komputasi Grid
Komputasi Grid adalah sebuah penggunaan sumber daya yang
melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis
untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar. Komputasi
grid juga dapa disebut sebagai sebuah infrastruktur perangkat keras dan
perangkat lunak yang menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan
lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang
tersedia. Grid computing merupakan sebuah sistem komputasi
terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan,
seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan,
membentuk sebuah sistem tunggal secara virtual.
Jenis-jenis atau komponen-komponen grid computing adalah:
Gram (Grid Resources Allocation & Management)
Komponen ini dibuat untuk mengatur seluruh sumberdaya komputasi yang tersedia
dalam sebuah sistem komputasi grid. Pengaturan ini termasuk eksekusi program
pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid, mulai dari
inisiasi, monitoring, sampai dengan penjadwalan dan koordinasi antar proses
yang terjadi dalam sistem tersebut.
RFT/GridFTP(Reliable File Transfer/Grid File Transfer
Protocol)
Komponen ini dibuat agar pengguna dapat mengakses data yang berukuran besar
dari semua simpul komputasi yang telah tergabung dalam sebuah sistem komputasi
secara efisien. Hal ini tentu saja berpengaruh karena kinerja komputasi tidak
hanya bergantung pada kecepatan komputer yang tergabung dalam mengeksekusi
program, tapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dapat diakses.
MDS (Monitoring and Discovery Service)
Komponen ini dibuat untuk memonitoring proses komputasi yang sedang dijalankan
agar dapat mendeteksi masalah yang timbul dengan segera. Sedangkan fungsi
disovery dibuat agar pengguna mampu mengetahui keberadaan sumber daya komputasi
beserta karakteristiknya.
GSI (Grid Security Infrastructure)
Komponen ini dibuat untuk mengamankan sistem komputasi grid secara keseluruhan.
Komponen ini membedakan teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi sebelumnya.
Dengan menerapkan mekanisme keamanan yang tergabung dengan komponen-komponen
komputasi grid lainnya, sistem ini dapat diakses secara luas tanpa sedikitpun
mengurangi tingkat keamanannya. Sistem keamanan ini dibangun dengan segala
komponen yang telah diuji, mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi dan
autorisasi.
NoSQL
NoSQL merupakan sebuah basis
data yang menyediakan mekanisme penyimpanan dan pengambilan data yang
menggunakan model basis data kurang konsisten daripada basis data relasional
tradisional. Pertimbangan yang digunakan meliputi kesederhanaan desain,
penambahan node pada suatu sistem,
dan kontrol ketersediaan yang lebih baik. Sistem NoSQL juga disebut sebagai “Not Only SQL“, maksudnya menekankan
bahwa sistem ini pada kenyataannya memungkinkan penggunaan bahasa query seperti SQL.
NoSQL merupakan basis data
generasi selanjutnya yang sebagian besar menangani beberapa poin:
non-relasional, terdistribusi, open-source
dan penambahan node pada suatu
sistem.